INDENTIFIKASI POHON PULAI

PULAI

Taksonomi dan tatanama
Famili: Apocynaceae
Sinonim: Echites scholaris L., E. pala Ham.,Tabernaemontana alternifolia Burm.
Nama lokal/daerah: pulai.

Penyebaran dan habitat
Tersebar luas di Asia Pasifik mulai India dan Sri Lanka sampai daratan Asia Tenggara dan China Selatan, seluruh Malaysia hingga Australia Utara dan Kepulauan Solomon. Diintroduksi ke Amerika Utara sebagai tanaman hias. Toleran terhada berbagai-macam tanah dan habitat, dijumpai sebagai tanaman kecil yang tumbuh di atas karang atau bagian tajuk dari hutan primer dan sekunder. Banyak dijumpai di dataran rendah/ pesisir dengan curah hujan tahunan 1000- 3800 mm. Juga dijumpai pada ketinggian diatas 1000 m dpl. Salah satu sifat adalah dapat tumbuh di atas tanah dangkal Tidak tumbuhy pada sebaran alami yang suhunya kurang dari 8ºC, yang menunjukkan jenis ini tidak tahan udara dingin.

Pemanfaatan
Kayunya tidak awet, hanya memungkinkan untuk konstuksi ringan di dalam ruangan, atau untuk i pulp dan kertas. Di Patana (Srilanka) digunakan untuk kayu bakar dan dikelola dengan daur pendek (6-8 tahun), tetapi kurang baik dijadikan arang. Kulitnya mengandung alkaloid sebagai bahan obat. Kayunya banyak digunakan untuk papan tulissekolah, sehingga dinamakan scholaris.
Lukisan pohon
Pohon, yang tingginya dapat lebih dari 40 m. Batang pohon tua beralur sangat jelas, sayatan berwarna krem dan banyak mengeluarkan getah berwarna putih. Daun tersusun melingkar berbentuk lonjong atau elip. Panjang bunga lebih dari 1 cm, berwarna krem atau hijau, pada percabangan, panjang runjung bunga lebih dar 120 cm.

Diskripsi buah dan benih
Buah: Kering merekah, bumbung bercuping dua, sedikit berkayu, panjang 15-32 cm, berisi banyak benih.
Benih: panjang 4-5 mm, coklat, pipih memanjang, dua ikat benang pada ujungnya dengan panjang 7-13 mm. Benih dapat disebar angin. Jumlah benih 37.000-87.000 butir/kg.

A. Pembungaan dan pembuahan
Termasuk jenis selalu hijau/tidak gugur daun. Di Australia berbunga pada Oktober-Desember. Di Sri Lanka, berbubnga dua periode setiap tahun yaitu April-Juni dan Oktober-Nopember.. Musim panen di Sri Lanka Pebruari. Di Laos berbunga pada akhir musim hujan dan benihnya dikumpulkan februari-Maret. Di Vietnam, berbunga Agustus- September,dan berbuah Januari-februari.

B. kriteria buah masak fisiologis
Buah dipetik langsung dari pohon atau dikumpulkan dari lantai hutan setelah dahannya digoyang. Benih masak apabila buah telah berubah menjadi
coklat, tetapi pengumpulan harus dilakukan sebelum buah merekah dan benihnya tersebar. Pengumpulan harus tepat waktu, periode buah masak
hingga merekah hanya 2 minggu.

C. Sifat benih dan cara pensngannannya
Setelah dipanen buah dijemursampai terbuka dan benihnya terlepasbiasanya sekitar satu minggu. Bila buah dipanen sebelum masak, perlu dilakukan pemeraman. Benih sangat kecil dan mudah tertiup angin selama pengeringan. Resiko ini dapat dikurangi dengan cara menutupkan jaring plastik selama penjemuran. Di beberapa tempat bulu benih dihilangkan, tetapi belum diketahui pengaruhnya terhadap penyimpanan dan viabilitas benih.

Penyimpanan dan viabilitas
Fisiologi penyimpanan belum diketahui, tetapi benih ukuran kecil ini kenyataanya dapat dikeringkan, yang menunjukkan benih ortodoks. Benih segar berdaya kecambah tinggi, mendekati 100%, tetapi cepat kehilangan viabilitasnya. Benih yang disimpan selama 2 bulan dalam wadah kedap udara, dilaporkan dapat berkecambah 90%. Tidak diketahui apakah benih ini bisa bertahan padasuhu rendah.

Dormansi dan perlakuan pendahuluan
Benih segar tidak mengalami dormansi sehinggatidak perlu perlakuan pendahuluan. Kemungkinanadanya dormasi sekunder perlu penyelidikan lebihlanjut.

Penaburan dan perkecambahan
Tidak ada persyaratan khusus untuk penaburan, kecuali memerlukan sinar matahari penuh.Dengan sedikit ditutup setelah penaburan, penyinaran dan penyiraman yang teratur, benih mulai berkecambah setelah 12 hari dan berlanjut sampai 3 bulan.
Bibit siap tanam berukuran 30 cm setelah berumur9-12 bulan. Stum yang berdiameter leher akarnya6 mm juga dapat ditanam. Sambungan juga dapatdilakukan untuk jenis ini

DAFTAR PUSTAKA

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/RRL/IFSP/Alstonia_scholaris.pdf
Doran JC, Turnbull JW, 1997. Australian trees and shrubs: Species for land rehabilitation and farm planting in the tropics. ACIAR Monograph No. 24. 384 pp.
Holmes CH, 1954. Seed germination and seedling studies of timber trees of Ceylon. Ceylon Forester,1(3):3-51.

Nguyen Ngoc Chinh et al., 1996. Vietnam forest trees. Hanoi, Vietnam: Agricultural Publishing House. 788p.

Soerianegara I, Lemmens RHMJ, eds., 1993. Plant Resources of South-East Asia No. 5(1). Timber trees: major commercial timbers. Wageningen, Netherlands: Pudoc Scientific Publishers. Also published by Prosea Foundation, Bogor, Indonesia. Pohon Alstonia scholaris (L.) R.Br. yang sedang berbuah. Photo: Dorthe Jøker, DFSC

ARTIKEL TERKAIT: